photo AdzanMBJ_zps00f4bb78.gif

Berfikir tentang Nikmat Allah dan Larangan Berfikir tentang Dzat-Nya

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): 'Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, maka peliharalah kami dari siksa Neraka.'" (QS. Ali Imran (3) : 191)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : "Katakanlah, 'Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan para Rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.'" (QS. Yunus (10) : 101)

Rasulullah Shollollahu 'Alaihi Wa sallam juga bersabda : "Berfikirlah tentang nikmat-nikmat Allah, dan jangan sekali-kali engkau berfikir tentang Dzat Allah." (Hasan, dengan dukungan riwayat-riwayat lain sebagaimana telah dijelaskan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Haadiits ash-Shahiihah : 1788)

Diriwayatkan dari Fudhalah bin 'Ubaid, dari Rasulullah Shollallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda : "Tiga jenis orang yang tidak perlu engkau tanyakan lagi nasibnya, orang yang memisahkan diri dari jama'ah, ia mendurhakai imam dan mati dalam keadaan durhaka. Budak wanita atau pria yang melarikan diri dari tuannya, lalu mati. Dan seorang wanita yang ditinggal oleh suaminya dengan memberikan perbekalan yang cukup, lalu sepeninggal suaminya ia bersolek (untuk lelaki lain)." Tiga jenis orang yang tidak perlu engkau tanyakan lagi nasibnya, orang yang merampas selendang Allah, sesungguhnya selendang Allah adalah kesombongan-Nya, sarung-Nya adalah kemuliaan. Orang yang ragu tentang Allah. Dan orang yang berputus asa terhadap rahmat Allah." (Hadits shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad (590), Ahmad (IV/19), Ibnu Hibban (4559), Ibnu Abi 'Ashim dalam as-Sunnah (89) dan al-Bazzar (84, lihat Kasyful Astaar), dari jalur Abu Hani, dari Abu 'Ali 'Amr bin Malik al-Janabi, dari Fudhalah secara marfu'. Sanadnya shahih)

Diriwayatkan dari 'Aisyah radhiallah 'anha bahwa Rasulullah Shollallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "Sesungguhnya syaitan mendatangi salah seorang dari kamu, lalu mengatakan, 'Siapa yang telah menciptakan?' 'Allah!' jawabnya. Lalu syaitan bertanya lagi, 'Lalu siapakah yang menciptakan Allah?' Jika kalian menghadapi hal seperti ini, maka hendaklah ia mengucapkan 'Aku beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya.' Sesungguhnya, ucapan itu dapat menghilangkan waswas syaitan itu."

0 komentar:

Posting Komentar

www.baituljamil.blogspot.com © 2010-2013