photo AdzanMBJ_zps00f4bb78.gif

Ancaman bagi yang Meninggalkan Sholat Berjama'ah

Mari kita bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dgn sebenar-benar takwa. Dan marilah kita selalu menjalankan dan menjaga kewajiban-Nya yang paling besar setelah dua kalimat syahadat yaitu kewajiban shalat. Karena agung serta butuh seseorang terhadap kewajiban ini Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan untuk mengerjakan tidak hanya sekali dalam sehari. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mewajibkan kepada kita untuk menjalankan 5 waktu dalam sehari semalam. Nabi Muhammad SAW bersabda : "Dari Abdullah bin Umar : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : Shalat (berjama'ah) lebih banyak pahalanya dari sembahyang seorang diri 27 derajat (tingkat)." (HR. Bukhari)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda, "Barangsiapa mendengarkan seruan azan, sedang tidak ada udzur yang menghalanginya (untuk) mengikuti shalat berjama'ah, maka tidak sah shalat yang dilakukannya sendirian." Mereka berkata, "Apa itu udzur?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Rasa takut (tidak aman) atau sakit." (HR. Abu Daud)

Dari Abu Hurairah ra berkata, saya mendengar Rasulullah SAW. Bersabda, "Sungguh saya ingin
memerintahkan para pemuda untuk mengumpulkan kayubakar yang banyak, kemudian saya akan mendatangi orang-orang yang shalat dirumahnya tanpa udzur, dan saya bakar rumah-rumah mereka." (Hr.Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, & Tirmidzi)

Abu Darda ra berkata, sayA mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah terdapat tiga orang dalam satu kampung atau satu pedalaman, dan mereka tidak melaksanakan shalat berjamaah, kecuali syetan menguasai mereka. Maka hendaklah kalian berjamaah, karena sesunggunya seekor serigala akan memakan domba yang terpisah dari kelompoknya." (Hr. Ahmad, Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban & Hakim - At Targhib)

Dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya shalat yang paling berat atas kaum munafiqin adalah shalat isya' dan fajar (Subuh). Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan menghadirinya meskipun dengan merangkak.

Sungguh betapa ingin rasanya aku memerintahkan orang-orang untuk shalat kemudian aku memerintahkan seseorang untuk mengimami mereka. Lalu aku pergi bersama beberapa orang laki-laki dengan membawa kayu bakar menjumpai orang-orang yang tidak menghadiri shalat berjama'ah, lalu aku bakar rumah-rumah mereka dengan api." (HR. Muslim)

Dari Ibnu Abbas ra sesungguhnya seseorang bertanya kepadanya tentang orang yang berpuasa sepanjang hari dan mendirikan shalat sunat sepanjang malam, tetapi dia tidak pergi ke mesjid untuk shalat berjama'ah dan shalat Jumat.

Ibnu Abbas ra menjawab, "Dia adalah penghuni Neraka Jahanam." (Tirmidzi-at Targhib)
Mu'adz bin Anas ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Kebatilan di atas kebatilan, kekufuran dan kemunafikan, yaitu orang yang mendengar panggilan muadzin untuk mendirikan shalat namun dia tidak memenuhinya." (Hr Ahmad & Thabrani- at Targhib)
"Barangsiapa mendengar seruan Adzan, namun tidak mau memenuhinya, maka tidak ada shalat baginya." (HR. Abdul Muadzir)

Kata-kata tidak ada shalat baginya menunjukkan betapa ada Rasulullah menekankan agar shalat fardhu dilaksanakan secara berjama'ah di Masjid. Demikian pentingnya shalat berjama'ah ini, sehingga tatkala (di dalam sebuah riwayat) ada seorang yang buta kedua matanya bernama Abdullah bin Ummi Maktum menghadap beliau seraya berkata : "Ya Rasulullah, tidak ada orang yang membimbing saya pergi ke Masjid."
Rasulullah SAW bertanya: "Apakah kamu mendengar panggilan shalat (Adzan)? Dia (Abdullah bin Ummi Maktum) menjawab : "Ya, Saya mendengarnya." Rasulullah SAW menetapkan : "Penuhilah panggilan itu." Akhirnya Abdullah bin Ummi Maktum yang buta itu selalu hadir di Masjid untuk shalat berjama'ah, sehingga akhirnya dia ditetapkan sebagai muadzin bersama Sahabat Bilal bin Rabah.

Sesuai Hadist Rasulullah SAW : "Sesungguhnya apabila salah seorang di antara kamu berwudhu dengan baik, kemudian pergi ke Masjid dengan tujuan shalat berjama'ah, maka setiap langkahnya akan dihitung satu derajat pahala, sekaligus di hapuskan satu dosanya." (HR.
Muttafaq 'alaih)

Selanjutnya Rasulullah SAW menyatakan bahwa orang yang datang ke Masjid dengan tujuan shalat berjama'ah akan memperoleh keuntungan lain, yaitu akan dido'akan oleh para malaikat selama orang tersebut berada didalam Masjid dan tidak berhadast. Adapun do'a para Malaikat itu sebagai berikut : "Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, kasihanilah dia." (HR. Muttafaq 'alaih)

"Demi Dzat yang menurunkan Taurat kepada Musa As dan Injil kepada Isa As serta Zabur kepada Daud As dan Al-Qur'an kepada Muhammad SAW, bahwa ayat-ayat di bawah ini diturunkan mengenai shalat : "Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil agar bersujud tapi mereka tidak sanggup, pandangan mereka tertunduk ke bawah. Mereka diselubungi kehinaan dan sungguh mereka dahulu diseru untuk bersujud, sedangkan mereka dalam keadaan sejahtera." (QS. Al-Qalam : 42-43)

Al-Baihaqi dari Sahabat Sa'ad bin Jubair ra dari Sahabat Ibnu Abbas ra ayat tersebut berkenaan dengan shalat berjama'ah 5 waktu. Juga menurut Al-Baihaqi dari Sahabat Ibnu Abbas ra. Ayat tersebut mengenai orang yang mendengar seruan Adzan untuk shalat berjama'ah tetapi dia tidak memenuhinya. (Durrul Mantsur).

Cahaya betis yang disingkapkan merupakan kehebatan khusus di Padang Mashar kelak. Pada hari itu
seluruh muslim akan bersujud melihat hal itu, tetapi ada sebagian di antara mereka yang tulang punggungnya mengeras sehingga tidak dapat bersujud. Siapakah mereka itu? Beberapa tafsir telah banyak mengemukakan pendapatnya.

Sahabat Ka'ab Akhbar ra dan Sahabat Ibnu Abbas ra menafsirkan : "Mereka adalah orang-orang yang dipanggil untuk berjama'ah, namun mereka tidak memenuhi panggilan tersebut."

Penafsiran kedua, dalam kitab Bukhari tertulis bahwa Sahabat Abu Sa'id Al-Khudri ra berkata : "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Mereka adalah orang yang shalat ketika di dunia dengan riya dan ingin dilihat oleh orang lain."

Penafsiran ketiga, adalah mengatakan bahwa mereka orang-orang kafir yang selama di dunia tidak pernah melaksanakan shalat. Dan penafsiran ke empat, adalah menyatakan bahwa mereka kaum munafik
.
Wallaahua'lambishawaab...

0 komentar:

Posting Komentar

www.baituljamil.blogspot.com © 2010-2013